date

24 jam (Senin - Minggu)

date

Call Us
(021) 6452121

Article Section

news

Apa itu Social Communication Disorder?

Salah satu tahapan dalam perkembangan anak yang sangat dinantikan oleh orang tua adalah anaknya mulai bisa berbicara. Siapa sih yang tidak bangga melihat anak mulai bisa memanggil papa-mama, menyebut namanya sendiri, dan mencoba mengenal benda di sekitarnya? Namun jangan terlalu senang dahulu bila anak sudah bisa berbicara, karena ternyata yang lebih penting adalah berkomunikasi. Komunikasi melibatkan berbagai hal yang lebih kompleks. Tidak sekedar berbicara saja. Gangguan komunikasi yang cukup sering kita temui saat ini adalah Social Communication Disorder (SCD)

SCD ditandai terutama oleh gangguan dalam komunikasi pragmatis. Komunikasi pragmatis mengacu pada penggunaan bahasa dalam konteks yang tepat. Sebagai contoh, penting bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa secara berbeda saat bermain dan bercanda dengan, katakanlah, anak yang lebih muda versus guru atau orang yang lebih tua..

Anak-anak dengan SCD biasanya tidak mempunyai gangguan dalam memahami struktur kata (tata bahasa) dan kemampuan kognitif nya pun cukup baik. Mereka terutama mengalami kesulitan menggunakan bahasa dalam situasi sosial, seperti saat memberikan salam, membagikan informasi, menceritakan sesuatu dari buku yang dibaca atau film yang pernah dilihat nya dengan bahasa sendiri dan dalam percakapan sehari – hari.

SCD termasuk diagnosa yang cukup baru di dunia kedokteran. SCD sebelumnya dikenal sebagai Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS) yang merupakan salah satu tipe dari Autism Spectrum Disorder (ASD). Anak dengan ASD mempunyai gangguan dalam komunikasi pragmatis, namun demikian yang membedakannya adalah anak dengan spektrum autisme juga mempunyai gejala lain dalam interaksi sosial (social interaction) dan perilaku (behavior).

SCD didiagnosis berdasarkan kesulitan dalam keterampilan komunikasi sosial verbal dan non-verbal. Keterampilan ini termasuk :

  • Menggunakan gerakan / gestur (seperti melambaikan tangan atau menunjuk)
  • Bergiliran saat berbicara atau bermain
  • Berbicara tentang emosi dan perasaan
  • Menyesuaikan ucapan agar sesuai dengan orang atau situasi yang berbeda; misalnya, berbicara secara berbeda dengan anak kecil versus orang dewasa atau menurunkan suara ketika berada di perpustakaan
  • Mengajukan pertanyaan yang relevan atau menanggapi dengan ide-ide terkait selama percakapan
  • Menggunakan kata-kata untuk berbagai tujuan seperti menyapa orang, membuat komentar, mengajukan pertanyaan, dll.

Social Communication Disorder

Apa yang harus dilakukan bila menemukan problem komunikasi di atas?

Orang tua harus lebih aktif berkomunikasi dengan anak dalam berbagai konteks, misalnya ketika sedang bermain di play ground, ketika sedang makan, mandi dll. Penggunaan gadget harus dibatasi untuk membiasakan anak berkomunikasi aktif. Permainan role playing atau pretend playing sangat membantu dalam komunikasi secara aktif. Selain itu berikan pula pujian atau reward sekecil apapun usaha anak dalam berkomunikasi sehingga anak semakin terpacu untuk berkomunikasi lebih banyak lagi. Namun demikian untuk memastikan diagnosa SCD atau adanya problem lain terkait komunikasi, ada baiknya orang tua membawa anaknya ke klinik tumbuh kembang untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih menyeluruh, sehingga penanganannya pun menjadi lebih tepat.

 

dr Andreas Kurniawan Handjojo, SpKFR

Share this article

Comment (0)

Leave Comment

FREE EBOOK!