date

24 jam (Senin - Minggu)

date

Call Us
(021) 6452121

Article Section

news

MENYIAPKAN ANAK BERKUNJUNG KE DOKTER GIGI

Banyak orang tua berpendapat “Ah, ngapain ke dokter gigi sekarang? Giginya gak kenapa kenapa kok, anaknya masih kecil. Kasihan.” Ada juga yang mengeluh “Aduh dok, anak saya susah ke dokter giginya, gak tega kalau anaknya nangis terus.”

Banyaknya keluhan orang tua tentang tidak kooperatifnya anak ketika berkunjung ke dokter gigi membuat jadwal kunjungan tertunda, sehingga menimbulkan kekeliruan pemikiran kalau anak dibawa ke dokter gigi ketika sudah mengalami masalah saja. Padahal, rasa takut saat bertemu dokter gigi bisa dicegah apabila anak sudah terbiasa diperiksakan ke dokter gigi sejak usia dini yaitu dari gigi pertamanya muncul 6 bulan atau 1 tahun. Apabila membawa anak ke dokter gigi ketika giginya sakit, saat pengerjaan bisa jadi sudah akan menimbulkan rasa kurang nyaman sehingga anak memiliki persepsi yang kurang baik bila ke dokter gigi.

Peran orang tua sangatlah penting dalam memperkenalkan dokter gigi ke anak. Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan sebelum membawa anak ke dokter gigi:

  1. Mengajarkan dan membiasakan anak menyikat gigi dua kali sehari sejak gigi pertama muncul, supaya anak menyadari kalau kebersihan gigi dan mulut sangatlah penting.
  2. Bila orang tua takut ke dokter gigi atau mempunyai pengalaman buruk saat ke dokter gigi, hindari membicarakannya ke anak, cukup hanya menjelaskan tahap perawatan gigi yang akan dilakukan dengan bahasa yang dimengerti anak, misalnya “nanti giginya dihitung sama dokter gigi, giginya dimandiin, disikat jadi putih dan bersih seperti di rumah.”
  3. Bermain peran menjadi dokter gigi dan pasien, Misalnya ortu jadi dokter giginya yang sedang memeriksa gigi anak sebagai pasien, lalu beri pujian ke anak karena sudah melakukan peran dengan baik.
  4. Memperkenalkan dokter gigi melalui video edukasi misalnya dari Youtube atau buku bergambar tentang ke dokter gigi. Anak bisa diberitahu suasana ruangan periksa seperti apa, berusaha menimbulkan rasa excited anak seperti “Wah, hebat ya ada tv nya bisa sambil nonton, kursinya keren bisa dibuat tiduran/ duduk, dsb”
  5. Anak cenderung meniru, ada baiknya anak melihat contoh anak lain yang kooperatif saat ke dokter gigi, misalnya melihat saudara atau orangtua yang berani ke dokter gigi.
  6. Konsultasikan kondisi umum anak ke dokter gigi sebelum pemeriksaan dimulai, Dokter gigi anak akan menjelaskan tindakan apa yang akan dilakukan.
  7. Proses belajar. Semua perlu proses, tidak serta merta setelah melakukan berbagai tips anak akan langsung berani ke dokter gigi. Rutinlah membawa anak ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali sebelum ada keluhan.

 

Sekian tips menyiapkan anak ke dokter gigi. Semoga berhasil yah KiddieParents!

Share this article

Comment (0)

Leave Comment

FREE EBOOK!