CROSSBITE ANTERIOR PADA ANAK
Crossbite anterior atau gigitan silang gigi depan merupakan kondisi dimana posisi satu atau lebih gigi seri atas berada di belakang gigi seri bawah. Angka kejadiannya berkisar 2.2-36% pada anak. Munculnya gigitan silang bisa terjadi karena kondisi: supernumerari (gigi berlebih), odontoma, persistensi gigi susu, trauma gigi susu, kebiasaan mengigit bibir, dan kekurangan ruang untuk tumbuhnya gigi tetap.
Gigitan silang bisa berdampak estetik, penumpukan plak gigi karna sulit dibersihkan, masalah gusi, dan gangguan sendi rahang. Oleh karena itu, mendiagnosis, melakukan perawatan sedini mungkin penting untuk perkembangan fisiologis bahkan psikologis anak. Perawatannya antara lain: alat tongue blade (satu gigi saja yang crossbite anterior), alat kawat lepasan, dan alat kawat cekat.
Salah satu tujuan utama kedokteran gigi anak adalah untuk mencegah maloklusi atau gigi berjejal dengan perbaikan posisi gigi yang benar dan perkembangan lengkung rahang yang sehat. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, perawatan dengan intervensi minimal dapat mempengaruhi kehidupan sosial mereka secara positif. Oleh karena itu, pengobatan gigitan silang gigi depan adalah pendekatan yang sangat konservatif untuk pasien anak, ketika didiagnosis dengan benar dan diobati dengan tepat.