Tips menghadapi anak yang suka merengek
Capek, lapar, bosan, terlalu banyak stimulasi, frustasi, dan kurang perhatian bisa menjadi penyebab anak merengek.
Berikut tips mencegah dan mengatasi anak yang suka merengek:
- Beri perhatian.
Anak pada umumnya merengek setelah sudah mencoba dan merasa gagal dalam mencari perhatian. Sesibuk apapun orangtua, berikan perhatian ketika anak sedang berbicara dan tidak menunda ketika anak meminta bantuan dari orangtuanya. Sediakan waktu sejenak untuk membaca buku cerita, bermain bersama, atau berpelukan.
- Hilangkan pemicu.
Apakah anak sedang lapar? Tidak nyaman dengan popoknya? Capek? Bosan? Sebelum anak mulai merengek, pastikan bahwa anak merasa nyaman dan kebutuhannya sudah tercukupi.
- Menanggapi frustasi.
Frustrasi merupakan salah satu respon dari proses belajar. Tetapi, terlalu sering merasa frustrasi akan membuat anak mulai merengek. Pastikan untuk tidak memaksa anak untuk melakukan hal melebihi kemampuannya atau memberikan permainan yang tidak sesuai dengan usianya. Jika anak sudah menunjukkan rasa frustrasi, segera berikan pertolongan.
- Jangan menyerah
Konsistenlah dalam mendorong anak untuk mengutarakan apa yang diinginkannya dengan cara yang tepat, bukan dengan merengek. Jika anak sudah mampu berkomunikasi secara verbal dengan baik, dukung anak dengan mengutarakan keinginannya dengan kata-kata. Orangtua dapat berkata, “Mama/papa tahu kamu sedang kecewa. Ada yang mau kamu ceritakan agar mama/papa bisa membantumu?” Jika anak merengek terus menerus bahkan hingga lebih dari 20 menit, tetap jangan menyerah. Karena dengan demikian, anak akan mempelajari bahwa merengek dalam waktu lama merupakan kunci dalam mendapatkan apa yang diinginkannya.