MENGHADAPI ANAK YANG MENJADI KORBAN BULLYING
Bullying dapat muncul dalam berbagai bentuk: Bisa secara fisik (mendorong, meninju, atau memukul), verbal (panggilan nama atau ancaman), atau psikologis dan emosional (menyebarkan rumor atau mengucilkan seseorang dari percakapan atau aktivitas). Menghadapi anak yang menjadi korban bullying bisa menjadi situasi yang sulit untuk dihadapi oleh orang tua. Ingatlah bahwa menghadapi bullying memerlukan waktu dan kesabaran. Hal terpenting yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah anak merasa didengar dan didukung secara emosional.
Berikut beberapa hal yang dapat membantu anak utnuk mengatasi masalah ini:
Menjadi pendengar yang baik
Menjadi pendengar yang baik adalah bagian penting dari peran orang tua saat anak di-bully. Coba dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian dan hindari menghakimi atau mengkritik anak. Terkadang merasa didengar dan dimengerti cukup bagi anak. Salah satu pertanyaan terbaik yang dapat orang tua tanyakan kepada anak Anda adalah:
“Apa yang dapat mama/papa lakukan untuk membantu?”
Berikan dukungan emosional
Hindari untuk menyalahkan anak atas kejadian yang terjadi. Berikan dukungan kepada anak bahwa ia berharga dan bahwa masalah ini bukan salahnya. Tenangkan anak dan jangan menyarankan anak untuk membalas dendam atau menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah karena akan membuat masalah lebih buruk.
Diskusi mengenai solusi yang bisa dilakukan
Ajak anak untuk berbicara dengan guru atau konselor sekolah yang dapat membantu anak mencari solusi untuk masalah ini. Jika perlu, dampingi anak untuk berdiskusi dengan pihak sekolah untuk membahas mengenai masalah bullying ini agar kejadian yang sama tidak terulang lagi kedepannya.
Ajarkan mengenai keterampilan sosial
Ajarkan anak bagaimana membangun hubungan yang baik dengan teman-temannya dan bagaimana cara menghindari konflik. Anak juga perlu diajarkan untuk bersikap asertif atau mencari bantuan ketika berada yang sifatnya mengancam.