TIPS MENGHADAPI PERILAKU MEMBANTAH ANAK
Banyak alasan dibalik perilaku membantah anak. Tidak dipungkiri juga bahwa anak adalah peniru ulung. Anak selalu mengamati dan berusaha mencerna apa pun yang diamatinya. Di sisi lain, perilaku membantah sebagai bentuk perlawanan karena anak merasa tidak dihargai oleh orang tua yang dinilai terlalu banyak menuntut dan memerintah.
Berikut tips yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi perilaku membantah anak dan membantu mereka untuk belajar merespon dengan cara yang lebih sehat dalam situasi yang sulit:
- Perbaiki cara komunikasi
Terkadang anak sedang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap sesuatu dengan cara yang kurang tepat sehingga orang tua perlu mengajari bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi yang saling menghormati. Hindari respon reaktif seperti, “Kamu anak kurang aja ya. Aku ini orang tuamu. Kenapa kamu menjawabnya seperti itu?”
Sebaliknya, Tenangkan diri dan beri tahu anak mengenai apa yang Anda rasakan seperti, “Papa merasa sangat sakit dengan cara berbicaramu seperti ini. Jika papa pernah berbicara seperti itu, Papa minta maaf ya. Bantu papa belajar berbicara denganmu dengan cara lain ya. Kasih tau papa apa yang ingin kamu inginkan atau rasakan”
- Cari tahu penyebabnya
Anak yang membantah bisa saja sedang mengalami hari atau suasana hati yang buruk. Fokuslah pada perasaan yang sedang dialami anak. Katakan sesuatu seperti, “Mama lihat kamu sedang kesal sekarang. Cara kamu menjawab mama seperti tadi bikin mama tidak nyaman. Kita sama-sama tenang dulu ya. Setelahnya mama ada di sini dengerin apa yang bikin kamu kesal hari ini”.
- Dengarkan alasan anak
Terkadang anak membantah orang tuanya karena merasa pendapat mereka paling benar dan tidak didengarkan oleh orang tuanya. Luangkan waktu untuk dengarkan sudut pandang anak dan tunjukkan kepada anak bahwa orang tua peduli dengan pendapatnya. Jika memang orang tua dalam kondisi yang belum memungkinkan untuk menjawab atau memberikan penjelasan yang jelas kepada anak, orang tua boleh meminta waktu memikirkannya daripada alih-alih orang tua jadi terpancing emosi karena merasa tidak berdaya dan memperburuk situasi yang membuat anak semakin bertahan pada pendapatnya.